IPA BAB 3
KEPENDUDUKAN DAN LINGKUNGAN
Manusia sebagai
penduduk di bumi, pertumbuhannya dapat memengaruhi lingkungan. Indonesia
memiliki jumlah penduduk yang sangat besar. Jumlah penduduk Indonesia menempati
urutan ke 4 di dunia.
a. Dinamika
Penduduk
Dinamika penduduk adalah perubahan
jumlah penduduk dari waktu ke waktu. Dinamika penduduk dipengaruhi oleh 3
faktor, yaitu kelahiran (natalitas), kematian (mortalitas), perpindahan
penduduk (migrasi).
1. Kelahiran
(natalitas) Agar
dapat mengetahui jumlah kelahiran bayi hidup setiap 1000 penduduk di suatu
wilayah dalam kurun waktu 1 tahun maka perlu dilakukan perhitungan angka
kelahiran.
Penggolongan angka kelahiran:
a.
Apabila angka kelahiran kurang dari 20(<20), maka angka
kelahiran di wilayah tersebut tergolong rendah.
b.
Apabila angka kelahiran antara 20-30, maka angka kelahiran
di wilayah tersebut tergolong sedang.
c.
Apabila angka kelahiran lebih dari 30(30), maka angka
kelahiran di wilayah tersebut tergolong tinggi.
2.
Kematian
(mortalitas) Agar dapat mengetahui jumlah kematian
setiap 1000 penduduk suatu wilayah dalam kurum waktu 1 tahun mak perlu
dilakukan perhitungan angka kelahiran.
Penggolongan angka kematian:
a.
Apabila angka kematian kurang dari 14(<14), maka angka
kematian di wilayah tersebut tergolong rendah.
b.
Apabila angka kematian antara 14-18, maka angka kematian di
wilayah tersebut tergolong sedang.
c.
Apabila angka kematian lebih dari 18(>18), maka angka
kematian di wilayah tersebut tergolong tinggi.
3. Perpindahan Penduduk(migrasi)
Proses perpindahan penduduk akan
menyebabkan jumlah penduduk di suatu wilayah bertambah atau berkurang.
1.
Migrasi internal (dalam negeri)
-urbanisasi
-transmigrasi
2. Migrasieksternal
(luar negeri)
-imigrasi
-emigrasi
B. dampak peningkatan jumlah penduduk
terhadap masalah lingkungan
1. penurunan kualitas lingkungan akibat
limbah/sampah
Kualitas lingkungan dapat menurun akibat banyaknya sampah atau bahan
pencemar lain. Sampah yang dihasilkan dalam skala rumah tangga seringkali
tampak sedikit dan tidak dianggap mencemari lingkungan padahal, jika dilihat
disekitar kita justru sampah rumah tangga yang banyak mencemari lingkungan.
2. Berkurangnya ketersediaan air bersih
Kita
tidak dapat memungkiri bahwa air adalah kebutuhan pokok setiap manusia, karena
dalam setiap aktivitas kehidupan sehari-hari manusia membutuhkan air, misalnya
minum, memasak, mandi, mencuci dll. Dengan kondisi yang demikian, sangatlah
mungkin apabila jumlah penduduk meningkat maka ketersediaan air bersih juga
akan berkurang. Berikut ciri-ciri air tercemar:
a.
Adanya
perubahan suhu
Pada
kondisi normal suhu air di bawah suhu lingkungan. Pada daerah industri air
digunakan sebagai pendingin mesin-mesin pabrik.
b.
Adanya
perubahan pH
pH
adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau
kebebasan yang pada suatu larutan. Pada kondisi normal pH air adalah netral.
Pada kondisi tercemar, pH air berkisar antara 4-6 atau 8-9.
c.
Adanya
perubahan warna,bau, dan rasa air
Air
yang bersih atau tidak tercemar adalah air yang bening(tidak berwarna), tidak
berbau, dan tidak berasa. Perubahan pada air dapat disebabkan oleh
polutan(bahan pencemar) yang terlarut pada air tersebut.
d.
Adanya
endapan atau bahan terlarut
Endapan
atau bahan terlarut yang ada di sungai dapat berasal dari polutan yang masuk ke
sungai. Adanya polutan yang masuk ke sungai akan menyebabkan terjadinya perubahan
pH, warna, bau, dan rasa air.
e.
Adanya
Mikroorganisme
Salah
satu peranan mikroorganisme adalah menguraikan bahan-bahan pencemar organik. Di
antara organisme-organisme tersebut ada yang mungkin bersifat patogen (membawa
penyakit).
3. Berkurangnya Ketersediaan Udara Bersih
Semakin banyaknya jumlah penduduk
tentunya juga menyebabkan peningkatan kebutuhan udara bersih. padahal
ketersediaan lahan hijau sebagai sumber penyedia udara bersih di daerah
perkotaan juga berkurang akibat lahan hjau yang ada banyak dialih fungsikan
sebagai pemukiman.
4. Berkurangnya ketersediaan ruang dan
lahan pertanian
Apabila jumlah penduduk meningkat, maka
akan semakin bertambah pula jumlah lahan yang di gunakan untuk tempat tinggal
manusia. Agar dapat memnuhi kebutuhan tempat tinggal, maka tidak sedikit
manusia yang menggunakan lahan pertanian untuk diubah menjadi lahan pemukiman.
Hal inilah yang menyebabkan ketersediaan lahan pertanian menjadi berkurang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar